Aqidah merupakan monitor dan pemandu akurat yang dapat mengatur dan mengarahkan setiap gerak dan langkah manusia.
Sumber: Buku (Aqidah Landasan Pokok Membina Ummat hal. 9), pengarang Dr. Abdullah Azzam
Aqidah adalah bentuk masdar dari kata “ ‘aqoda, ya’qidu, ’aqdan-‘aqidatan ” yang berarti simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian dan kokoh. Sedang secara teknis aqidah berarti iman, kepercayaan dan keyakinan. Dan tumbuhnya kepercayaan tentunya di dalam hati, sehingga yang dimaksud aqidah adalah kepercayaan yang menghujam atau tersimpul di dalam hati.
Aqidah adalah bentuk masdar dari kata “ ‘aqoda, ya’qidu, ’aqdan-‘aqidatan ” yang berarti simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian dan kokoh. Sedang secara teknis aqidah berarti iman, kepercayaan dan keyakinan. Dan tumbuhnya kepercayaan tentunya di dalam hati, sehingga yang dimaksud aqidah adalah kepercayaan yang menghujam atau tersimpul di dalam hati.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108596-pengertian-aqidah
Aqidah juga berarti mengimani semua rukunnya yang enam.
Aqidah juga berarti mengimani semua rukunnya yang enam.
Sumber: Buku (Aqidah Landasan Pokok Membina Ummat hal. 17), pengarang Dr. Abdullah Azzam
Nama Nama Ilmu Aqidah
Al Aqidah, (I’tiqod, dan al ‘Aqoid). Disebut (dengan istilah) ‘Aqidatus Salaf, ‘Aqidah Ahlul Atsar dan semacamnya.
At Tauhid:, Karena ilmu ini berputar (pada pembahasan) untuk mentauhidkan Allah dengan uluhiyyah, rububiyyah, dan asma’ wa shifat. Tauhid adalah pembahasan ilmu aqîdah yang paling mulia bahkan merupakan tujuan ilmu aqîdah. Penamaan ilmu aqîdah dengan tauhid telah umum dikalangan salaf.
As Sunnah, dan As Sunnatuth Thoriqoh. Penyebutan as sunnah dimutlakkan kepada ‘Aqidah salaf karena mereka mengikuti thorîqoh (metode) Rosul shalallahu’alaihi wa sallam dan para sahabatnya dalam beraqidah. Pemutlakan istilah ini telah umum di 3 zaman yang utama (pent: yaitu 3 zaman awal).
Ushuluddin, dan Ushulid Diyanah. Al Ushul adalah rukun iman dan rukun islam, serta masalah masalah yang pasti (qoth’i) yang para imam bersepakat atasnya.
Fiqhul Akbar, Kata ini sinonim dengan kata Ushulid Din dan berlawanan kata dengan Fiqhul asghor yang bermakna hukum hukum ijtihadiyyah.
Asy Syari’ah, Yaitu segala yang disyari’atkan Allah darn Rosul-Nya yang termasuk dalam sunnah sunnah petunjuk dan yang paling agung adalah Ushuluddin
Al Iman, dan mencakup seluruh perkara perkara I’tiqodiyyah.
Sumber: http://alwajiz.site88.net/2009/06/pengertian-pokok-bahasan-dan-nama-nama-ilmu-aqidah
Kata Tauhid berasal dari bahasa Arab tawhid yang berarti mengesakan. Berarti Tauhid adalah meyakini bahwa ALLAH SWT itu esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Kesaksian ini dirumuskan dalam kalimat Tauhid, Laa Ilaaha Illallah (Tiada Tuhan selain ALLAH).
Sumber: http://pondok-tauhid.blogspot.com/2009/12/tauhid-berasal-dari-bahasa-arab.html
Secara etimologi tauhid berasal dari kata wahhada, yuwahhidu, tauhida yang berarti menjadikan sesuatu satu atau dengan kata lain mengesakan.
Secara etimologi tauhid berasal dari kata wahhada, yuwahhidu, tauhida yang berarti menjadikan sesuatu satu atau dengan kata lain mengesakan.
Aqidah adalah tauqifiyah. Artinya, tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil syar’i, tidak ada medan ijtihad dan berpendapat di dalamnya. Karena itulah sumber-sumbernya terbatas kepada apa yang ada di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sebab tidak seorang pun yang lebih mengetahui tentang Allah, tentang apa-apa yang wajib bagiNya dan apa yang harus disucikan dariNya melainkan Allah sendiri. Dan tidak seorang pun sesudah Allah yang lebih mengetahui tentang Allah selain Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam.
Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yang baik yang harus dipegang teguh, yaitu :
- Untuk mengihlaskan niat dan ibadah kepada Allah semata. Karena Dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu bagiNya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan hanya kepadaNya.
- Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari akidah. Karena orang yang hatinya kosong dari akidah ini, adakalanya kosong hatinya dari setiap akidah serta menyembah materi yang dapat di indera saja dan adakalanya terjatuh pada berbagai kesesatan akidah dan khurafat.
- Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran. Karena akidah ini akan menghubungkan orang mukmin dengan Penciptanya lalu rela bahwa Dia sebagai Tuhan yang mengatur, Hakim yang membuat tasyri'. Oleh karena itu hatinya menerima takdir-Nya, dadanya lapang untuk menyerah lalu tidak mencari pengganti yang lain.
- Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain. Karena diantara dasar akidah ini adalah mengimani para Rasul, dengan mengikuti jalan mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.
- Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan beramal baik, kecuali digunakannya dengan mengharap pahala. Serta tidak melihat tempat dosa kecuali menjauhinya dengan rasa takut dari siksa. Karena diantara dasar akidah ini adalah mengimani kebangkitan serta balasan terhadap seluruh perbuatan."Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (sesuai) dengan yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan." (QS. Al An'am : 132).
- Menciptakan umat yang kuat yang mengerahkan segala yang mahal maupun yang murah untuk menegakkan agamanya serta memperkuat tiang penyanggahnya tanpa peduli apa yang akan terjadi untuk menempuh jalan itu."Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang –rang yang benar." (QS. Al Hujurat : 15).
- Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan memperbaiki individu-individu maupun kelompok-kelompok serta meraih pahala dan kemuliaan.
"Barangsiapa yang mengerjakan amal baik, baik lelaki maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang paling baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An Nahl 97)
Ilmu Aqidah/Tauhid mempunyai banyak manfaat, diantaranya:
- Tauhid membuat kita mengerti permulaan dan penghabisan, jauh dari kehidupan yang buta dan tersesat.
- Tauhid sanggup menjadikan seluruh hati manusia bersatu di sekitar satu Rabb (Tuhan), satu kitab dan satu kiblat.
Sumber: Buku (Ilmu Tauhid: Sebuah Pendekatan Baru Jilid 1 hal. 23), pengarang Abdul Majid Aziz Az-Zindany
Adapun manfaat Aqidah dalam kehidupan sehari-hari diantaranya
adalah membudayakan ilmu terutama ilmu-ilmu agama, mewujudkan integrasi
ilmu áqli dan naqli, menerapkan pandangan Islam dalam setiap ilmu (Islamisasi
ilmu).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus